Cerita Ayu, Owner Raja Duren
Buang 738 kg Durian, Ayu Move On
Apa jadinya buah
durian 738 kilogram yang dibeli dengan harga yang tinggi lalu dibuang begitu saja?.
Tentu tidak diduga sebelumnya. Temasuk di benak Ayu Pusparini (30), warga
Tropodo Surabaya. Pengusaha muda ini memang benar-benar membuang daging durian
sebanyak ke tong sampah. Tapi dari situlah, menjadi titik nol Ayu mengembangkan
usahanya berbisnis kuliner durian, yang bernama Raja Duren. Berikut
selengkapnya cerita Ayu Pusparini, Kamis (19/2) di kantornya,
Jalan Medokan Ayu 21 Gununganyar Rungkut Surabaya.
SURABAYA – Siapa yang
tidak kenal durian. Karena rasanya yang nikmat, diantara pecinta durian
menyebut buah ini sebagai rajanya buah. Durian punya nama latin Durio zibethinus. Rasanya yang khas, dengan
baunya yang menyengat, menjadikan buah ini tetap diburu meski harganya relatif
tinggi.
Sebagai pecinta durian, tidak ada
salahnya kalau anda mulai mencoba dengan cara berbeda. Kalau es buah durian
sudah terlanjur biasa, di tangan Ayu, buah durian disulap dengan aneka kuliner,
dari baverages, main course sampai dissert
sampai sambal.
Ayu, pemilik gerai Raja Duren
mengaku, merintis usaha sejak tahun 2011 lalu. Ayu menjual secara online durian beku dan dalam bentuk pancake. Bisnisnya juga diawali dengan
iseng.
“Promosi lewat online dan broadcast bbm
ternyata cukup efektif. Banyak yang tertarik,” jelas Ayu.
Sebagai pecinta durian, Ayu nyaris tidak menemui
kesulitan untuk membuat menu baru. Ayu memberanikan diri mendirikan outletnya
di Medokan Ayu (depan kampus UPN), dengan modal Rp 500 juta. Itu tidak termasuk
bangunan karena pakai sistem sewa. Ayu merancang sendiri konsep interior
outletnya. Dengan interior yang cozy
dan banyak memakai unsur kayu untuk meja dan kursinya. Ayu menawarkan menu Iga
Goreng Tepung Sambal Duren, Iga Sambal Durian, Jamur Goreng Tepung Sambal
Durian, Cumi Hitam Sambal Durian, Lele Goreng Sambal Goreng, Oseng Iga, Otot
Sambal Durian, Es Teler, Sup Buah Durian, Sup Rainbow Durian, Es Cincau Durian,
Kacang Hijau Durian Teh Tarik Durian, sampai Es Kelapa Durian. Wow, sudah tentu nikmat rasanya.
Ayu memasang harga terjangkau, mulai Rp 13 ribu
sampai Rp 32 ribu. Konsumennya juga beragam, mulai kalangan mahasiswa,
eksekutif muda, sampai profesional. Menurutnya, banyak diantara pembeli yang
akhirnya jadi pelanggan. Bolak-balik ada yang seminggu sampai 3 kali. Bahkan artis seperti Arzetti Bilbina juga
sudah mencicipi menu olahannya.
“Saya juga banyak tawaran untuk memfranchaisekan usaha dengan nama yang
sama. Tapi saya memilih fokus dulu mengembangkan outlet di Medokan Ayu dan
membuka lokasi baru di wilayah Surabaya
Barat,” jelas Ayu.
Ayu menambahkan, orang yang kurang suka dengan aroma
durian, masih tetap bisa menikmati makanan olahannya. Ada beberapa menu yang
memakai bahan daging durian, tapi diproses dulu untuk membuat durian menjadi plain.
Cerita
Ayu membuang durian 738 kilogram
Siapa yang menyangka merintis usaha Raja Duren itu
tidak gampang. Ayu mati-matian mempertahankan konsistensi sebagai kunci
berwirausaha. Terlebih, waktu dirinya jatuh diuji dengan pengalaman fatal,
membuang 738 kilogram daging durian ke tempat sampah.
Ceritanya, durian kupas itu disimpan dalam freezer. Karena tidak mensetting suhu pendingin yang ideal,
duriannya rusak. Durian beku beraroma kurang sedap, tekstur berubah karena
sering diaduk sampai rasanya yang tidak lagi fresh. Karena tidak layak,
durian setara 15 karung beras itu dibuang. Ayu juga baru tahu, kalau suhu dalam
freezer idealnya -25 derajat celcius
dan durian bisa bertahan sampai 8 bulan.
Kondisi itu sempat membuat Ayu down dan frustasi. Tidak sedikit nilai kerugian yang ditanggung.
Dalam kondisi ini, konsistensi Ayu diuji dengan banyaknya godaan tawaran kerja
di bidang lain. Tapi karena move on,
Ayu akhirnya berhasil menjalankan usahanya sampai sekarang. Bahkan jauh lebih
berkembang dari sebelumya.
Ayu menghandle
sendiri di outletnya setiap hari, mulai jam 10.00 WIB sampai 23.00 WIB.
Suaminya, Febri Heksa, bekerja dibidang event
organizer.
Kalau dihitung, omzet bisnisnya mencapai 250 juta
dengan kebutuhan 200 kg daging buah durian perhari. Untuk mencukupi kebutuhannya,
Ayu bekerjasama dengan suplier. Meski
buah durian musiman, pasokan durian di Surabaya selalu terpenuhi.
Tidak hanya menjual olahannya secara langsung, pancake durian Raja Duren bisa ditemukan
di berbagai kota. Seperti di Kota Balikpapan, Banjarmasin, Lamongan, Jember,
Bojonegoro, Semarang, dan Jakarta. Anda tertarik jadi reseller pancake durian?.and
wow,,,salut.... semoga bisa ketularan suksesnya...
BalasHapusinspiratif,,,,,nice info...thank you...
BalasHapusMampir ke Medokan Ayu... tiap malam minggu asik dan ada live musik
BalasHapusbagus sekali info nya sangat bagus info nya
BalasHapussaya suka sekali info yang anda berikan