Ngamar Di Hotel, 12 Pasangan Di Garuk

Ada Yang Berstatus PNS

TULUNGAGUNG – Sebanyak 12 pasang muda-mudi dan sejumlah pria hidung belang, terjaring razia premanisme yang dilakukan Sat Reskrim Polres Tulungagung, Rabu (17/12). Mengambil target lokasi di Hotel Srikandhi Ngunut, petugas mendapati puluhan penghuni hotel sedang asyik berindehoi di siang bolong. Satu diantaranya diketahui berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemkab Blitar.

Kabag Binamitra Polres Tulungagung Kompol Suparno menjelaskan, operasi premanisme yang digelar Satreskrim kemarin siang, dalam upaya mendukung cipta kondisi jelang hari Raya Natal, 25 Desember mendatang. Setelah didata dan dimintai keterangan, ke-12 pasangan bermasalah itu lantas dipulangkan.

Saat operasi berlangsung sekitar pukul 10.00, sejumlah penghuni hotel langsung berlari berhamburan begitu melihat sejumlah petugas berseragam cokelat mengobrak abrik seisi kamar hotel. Ada pula yang mencoba menipu petugas, dengan mengelabuhi no kamar penghuni. Selain itu, beberapa diantaranya juga sembunyi di ruang toilet, namun akhirnya digaruk petugas.

Khusnul (16), remaja tamatan SMP Boyolangu yang menjadi salah satu korban penangkapan petugas di kamar 28 Hotel Srikandhi Ngunut, hanya bisa tertunduk malu ketika diinterogasi petugas di ruang Reskrim Polres Tulungagung. Bersama Heri (23) pacarnya, keduanya terpaksa menginap di hotel tersebut lantaran kemalaman.”Check in tadi malam (Selasa, red). Kita kemalaman mas. Meski sekamar, kita tidak ngapain ngapain,” ujarnya.

Aksi mesra di kamar hotel juga dilakukan Slamet Hariyanto, duda asal Sidoarjo dengan Sunarsih, janda kembang asli Tulungagung. Setelah sekian lama tak bertemu akibat jarak yang cukup jauh, keduanya berinisiatif memadu kasih di Hotel sejak pukul 10 pagi. Belum lama booking kamar, keduanya diciduk aparat karena tak mampu menunjukkan bukti surat nikah.

“Biasa pak, lama ndak ketemu. Ya kangen-kangenan lah. Biasa, kita sama duda dan janda,” ujar Slamet dihadapan petugas.

Tak hanya itu, satu dari 24 orang yang ditangkap petugas dalam operasi tersebut, diketahui berstatus PNS. Ediyanto, pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar terjaring operasi karena sedang bermesraan dengan Suprihatin, janda beranak asal Desa Tuliskriyo, Biltar di jam kerja. Keduanya tak berkutik, lantaran terbukti karena bukan ikatan suami-istri.

Menanggapi ke-12 pasang orang bermasalah itu, Suparno untuk sementara akan mendata dan meminta keterangan, serta pertanggungjawaban diantara mereka. Jika korban penangkapan masih dibawah umur, petugas akan memanggil kedua orang tuanya.”Tapi yang PNS, ada kemungkinan kta akan laporkan ke dinas terkait,” ujar Suparno.n.ryn




Komentar

Postingan Populer