Organda : Penurunan Tarif, Sulit
TULUNGAGUNG – Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Tulungagung, belum mengeluarkan wacana penurunan tarif angkutan darat, menyusul penurunan harga BBM jenis solar sebesar 12,13 %, Senin (15/12) lalu.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Organda Kabupaten Tulungagung Bambang Agus Santoso, kepada Surabaya Pagi dikantornya, Rabu (17/12). Katanya, penurunan tarif angkutan dirasa sulit, mengingat penurunan harga beli solar hanya Rp 500 dari harga sebelumnya, Rp 5.500 perliternya.
“Belum ada wacana turun. Solar
Kalaupun ada rencana penurunan, Bambang hanya mengikuti saja kebijakan apa yang diambil Organda Pusat melalui Propinsi Jatim, dalam penyesuaian kondisi perusahaan otobus. Jika tarif angkutan benar- benar turun, hendaknya kisaran angkanya disesuaikan dengan biaya maintenance (perawatan), penggantian spare part, retribusi maupun biaya lain.
Dalam pengeluaran pembiayan operasional,
Lebih lanjut Bambang menjelaskan, sejak kenaikan harga solar dari Rp 4.300 menjadi Rp 5.500 per liter, sejumlah PO dan pengusaha transportasi darat lain masih menggunakan tarif lama.Begitu pula dengan penurunan harga BBM hingga dua kali selama sebulan itu. Bambang mengatakan sulit, jika penurunan tarif angkutan direncanakan akan diturunkan.
Dari kondisi di lapangan terlihat, dari 16 PO di Tulungagung hanya 6
Rencananya, dalam waktu dekat sejumlah pengurus Organda daerah akan melakukan pertemuan pembahasan dengan pengurus Organda Jatim, untuk pengkajian penurunan tarif angkutan. Namun kabarnya, Organda Jatim telah mengeluarkan kebijakan penurunan tarif, kurang dari 10 %.n.ryn
Komentar
Posting Komentar