Tren DBD Turun, RSU Hanya Rawat 31 Pasien

Awal Tahun, 2 MD

TULUNGAGUNG – Meski bulan Desember memasuki masa rawan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), hal ini justru berbanding terbalik dengan kondisi di Rumah Sakit Umum (RSU) Dr. Iskak Tulungagung. Hingga Jum’at (19/12), tercatat setidaknya 31 pasien penderita DBD yang sedang menjalani rawat inap. Sejak awal tahun 2008, dua diantaranya meninggal dunia (MD).

Kabag Humas RSU Dr. Iskak Triwidyo Agus Basuki menjelaskan, tren penderita penyakit yang disebarkan nyamuk Aedes Aegypti itu, dikatakan turun hingga 50 %. Dibanding tahun lalu, jumlah pasien rawat inap hingga kini turun hingga separuh.

Dari 31 pasien yang tercatat menjalani rawat inap di beberapa ruang seperti instalasi rawat inap Anggrek, Dahlia, maupun flamboyant, didominasi usia 5 hingga 14 tahun. Disusul ditempat kedua dan ketiga, usia produktif 25 hingga 44 tahun dan 15 hingga 24 tahun. Kata Okky, begitu sapaannya, kondisi pasien mulai berangsur membaik.

“Tak hanya dari wilayah kota, namun pasien berasal dari berbagai wilayah. Semua rata. Tapi untuk Kecamatan Kota dan Kedungwaru, sedikit mendominasi,” terangnya.

Dari data penderita DBD di RSU Dr. Iskak Tulungagung, selama tahun 2007 tercatat ada 1.296 pasien yang dirawat di RS. Sedang 18 Pasien diantaranya meninggal dunia. Namun hingga Desember 2008, jumlah pasien yang tercatat hanya 656 pasien. Berarti, tren DBD turun hingga 50 %.

Lanjut Okky, penurunan ini memang bisa dipengaruhi oleh beberapa factor. Seperti peningkatan kesadaran pola hidup bersih dan sehat, pengaturan makan dan dukungan program 3 M, mulai dari Mengubur, Menguras dan Menutup. Tahun ini, bisa jadi dikatakan penderita DBD di Tulungagung terbebas dari Kejadian Luar Biasa (KLB).

Sementara itu, penyakit diare plus Gastroenteritis (Gea) terhitung awal tahun hingga Desember 2008, tercatat setidaknya ada 1.045 kasus. Angka ini cenderung menurun dari tahun sebelumnya, yang mencapai 1.445 kasus. Karena usia anak dikatakan rentan, penderita diare plus Gea mayoritas dari usia 1 bulan hingga 12 tahun.

“Setidaknya, penderita dapat segera dilarikan ke RS jika muncul tanda-tanda penyakit seperti demam tinggi, turunnya jumlah trombosit maupun nyeri di ulu hati. Jika terlambat, pasien bisa jadi tak tertolong lagi,” ujarnya.n.ryn

Komentar

Postingan Populer