Ribuan Bantalan dan Paku Menganggur
Tak Dipakai, Hanya Jadi Timbunan di Gudang
TULUNGAGUNG – Akibat perubahan sistem pemilihan pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2009 dari cara pencoblosan ke cara pencontrengan seperti yang mengacu pada Pasal 53 UU Pemilu 10/2008, logistik pemilu seperti bantalan dan paku pencoblosan, akhirnya menganggur. KPU kini tak lagi menggunakan, yang kini hanya ditimbun di gudang sebagai inventaris.
Diungkapkan Kasubbag Umum KPU Kabupaten Tulungagung Pratjojo, SE, bantalan dan paku pencoblosan yang tak dipergunakan KPU jumlahnya mencapai 1700 buah. Jumlah ini sesuai dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Tulungagung, sebanyak 2.045 titik.
Lanjut Pratjojo, seleksi kebutuhan logistik Pileg mulai dari kotak suara, bilik suara, kunci, bantalan atau paku pencoblosan, dilakukan selama dua hari terakhir. Dari pantauan korban ini di KPU, sejumlah pekerja tengah sibuk melakukan pengosongan kotak suara. Dari proses seleksi ini, diketahui dengan prosentase kecil beberapa kotak suara di KPU dalam keadaan rusak.
Data Logistik KPU Tulungagung memperlihatkan, dari jumlah keseluruhan kotak suara yang mencapai 5.707, hanya 25 kotak dalam keadaan rusak. Selain itu, bilik suara yang rusak hanya ditemukan 52 unit dari jumlah total 5.773 bilik suara. Jika dikalkulasikan dalam persen, kerusakan kotak dan bilik suara tak kurang dari 1 persen.
“Untuk 2000 kotak suara bekas penggunaan Pemilhan Gubernur Jatim putaran kedua Nopember lalu, hingga kini dalam keadaan baik. Tapi, karena mur dan baut belum dipasang, jadi logistik ini belum bisa dipergunakan,” katanya lagi.
Mantan pegawai kantor Informasi dan Komunikasi Tulungagung itu menambahkan, KPU tak lagi melakukan pengadaan kebutuhan legistik hajatan yang rencananya digelar 9 April mendatang itu, akibat telah didelegasikan ke Pusat. Kamis (12/02) lalu, KPU Tulungagung menerima stiker dan segel kotak suara sebanyak 127.199 buah.n.ryn
Komentar
Posting Komentar