Satlantas : Sekolah Seharusnya Ikut Membantu




TULUNGAGUNG – KBO Lantas Polres Tulungagung IPTU Widodo, menghendaki lembaga pendidikan seperti sekolah di Kabupaten Tulungagung, turut membantu menekan keberadaan knalpot brong, dengan mengawasi muridnya yang kedapatan memodif knalpot dengan ujung celah melebar. Pasalnya, dari sekian pelaku pemakai tabung asap “brong” yang ditangkap, paling banyak ditemukan pada usia pelajar.

“Dari sejumlah kasus yang ditemukan, paling banyak pada usia anak sekolah. Maka dari itu, sekolah harus ikut membantu,” jelas Iptu Widodo, yang berasalan masalah ini tak hanya tanggungjawab pihak kepolisian, beberapa hari yang lalu.

Lanjut Widodo, sekolah dapat melakukan razia internal bagi muridnya, yang kedapatan merubah model knalpot “telo”, sebutan lain knalpot ini, karena sudah melanggar aturan. Berdasar Undang-Undang No 12 Tahun 1992 tentang angkutan lalu lintas, knalpot model ini hanya dibenarkan di jalan khusus, bukan jalan umum yang sekarang ini banyak di temukan di sejumlah jalan di Tulungagung. Namun, pengecualian dibenarkan, jika knalpot yang mengeluarkan suara besar ini pergunakan dalam keadaan tertentu, seperti pada ajang arena drag race.

Selama gelar operasi penertiban, lebih dari 100 unit sepeda motor diamankan petugas kepolisian yang hingga kini masih diinapkan sementara di halaman Satpas SIM Lantas Tulungagung. Untuk proses penindakan, tak ada jalan lain selain kasus ini disidangkan di Pengadilan Negeri (PN).

“Setelah itu, pemilik dapat mengambil kendaraannya, asalnya dengan membawa knalpot cadangan yang dibenarkan dan menggantinya,” ujarnya. Hingga berita ini diturunkan, ada sekitar 70 unit sepeda motor yang masih diamankan di halaman Satpas SIM Tulungagung.

Terpisah, menangapi sikap dan pernyataan Satlantas Polres Tulungagung, guru pengajar Budi Pekerti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Taman Siswa Tulungaung, Fransiscus Xaferiuz Sukar, As berpendapat, penertiban internal di ruang lingkup sekolah memang perlu didukung. Namun, dukungan ini hanya sebatas penertiban dini, melalui himbauan dan sosialisasi kepada siswa didiknya.

“Kalau seperti itu, saya menganggap itu lebih baik. Tapi porsi kita hanya mengawasi,” ujar Sukar kepada koran ini, Rabu (04/03).ryn

Komentar

  1. tanya bos..pake knalpot brong di tulungagung pa nggak diperbolehkan ama polisi?????

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer