Dampak Penggunaan Pupuk Kimia Secara Berlebihan Picu Penurunan Kadar Organisme Tanah di Tulungagung Hanya 2 Persen

Tulungagung, TW - Tatang Suhartono, Kepala Dinas Pertanian Tanaman dan Pangan
Tulungagung mengatakan, hal itu mengacu dari hasil penelitian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur selama tiga tahun sejak 2006 hingga 2008 di Tulungagung. Penggunaan bahan kimia seperti pupuk urea dan sejenisnya secara berlebihan tenyata melebihi ambang batas lingkungan, sehingga menyebabkan matinya organisme tanah. Dalam jangka waktu panjang, kondisi ini menyebabkan tanah menjadi kering dan padat. Secara tidak langsung, kondisi ini mempengaruhi penurunan
hasil pertanian, seperti padi.

Tatang melanjutkan, kadar organisme tanah pertanian idealnya sebesar 5
Persen. Jika di tanah pertanian kadar organisme hanya 2 persen, hal
itu diakui masih kurang. Petani di Tulungagung ternyata masih ketergantungan dengan pupuk kimia buatan. Bahkan, ada sebagian kasus dimana pupuk urea dipergunakan melebihi dari batas ideal. Jika 1,7 kuintal urea ideal cukup untuk 1 hektar lahan, tidak sedikit petani di Tulungagung yang menggunakan pupuk urea 2 hingga 3 kuintal, untuk
lahan satu hektar. Meski penggunaan pupuk organik telah dilakukan para petani, Tatang mengakui jika tanah juga membutuhkan proses yang lama untuk perbaikan kadar organisme. Untuk meningkatkan produktifitas padi dan perbaikan organisme tanah, petani dapat memanfaatkan pupuk kimia dengan organik secara bersamaan, dengan
perbandingan 2 banding 1. Untuk mendukung penggunaan pupuk organic, Disperta sudah memberikan alat pengolah pupuk organik, yang dikelola Kelompok Tani seperti di Kenteng Makmur Tanggul Welahan.and

Komentar

Postingan Populer